Senin, 10 November 2014

Cerpen 'Beneran'

Selamat malam...

Aku tahu, cerpen yang kemaren ada di first post aku pastilah sangat bagus sampai-sampai kalian semua mengapresiasi cerpen itu. Terimakasih semuanyaa :D

Nah, sekarang aku mau pos cerpen lagi nih.. Eits, jangan langsung close! Baca dulu cerpennya terus leave komen, baru deh nih blog di close :)

Happy reading!

...

Bingung Mau Bikin Judul Apa #abaikan

Suatu ketika di sebuah sekolah dasar, Hodijah (kelas 1) lagi bertemu guru BK-nya di ruangan BK. Bukan karna ia nakal, namun ia ingin bicara dengan gurunya itu, Bu Giliningsih atau biasa dipanggil Bu Gil.

"Bu Gil Bu Gil, Dijah mau nanya deh," kata Hodijah dengan nada polosnya.

"Mau tanya apa?" respon gurunya itu dengan lembut.

 "Sebenernya gimana sih cara bikin dede bayi?"

Deg.

Satu pertanyaan yang sukses membuat Bu Gil terdiam seribu bahasa.

"Eh, kamu bisa dapet kata-kata itu dari mana?" tanya Bu Gil mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kan Dijah pengen punya adik, terus papa bilang ke mama 'Bikin adek buat Dijah yuk' tapi mama kayak gak ngerespon gitu, jadi mungkin itu karna mama gk tau caranya. Dijah pengen cari tahu caranya biar nanti bisa kasihtahu mama!" kata Hodijah dengan bangga dan disertai senyuman polos yang membingkai wajahnya, tanpa tahu makna asli dari pertanyaannya tersebut.

"Kalau yang kamu tahu gimana caranya, Dijah?" tanya Bu Gil disertai keringat dingin, juga jantung yang berdegup kencang sambil melambaikan tangan ke arah kamera (abaikan 11 kata tak bermakna tadi)

"Kalo kata papa, waktu itu kan papa nikah dulu tuh sama mama," kata Hodijah seraya memulai ceritanya.

"Be-benar," kata Bu Gil sambil tersenyum terpaksa.

"Lalu mereka berdoa dulu bersama-sama meminta anak," kata Dijah masih melanjutkan ceritanya.

"Nah, jika saat mereka berdoa ada bintang jatuh, bintang itulah yang kemudian berubah menjadi bayi. Dari situlah dede bayi berasal," kata Dijah dengan senyumnya, menandakan cerita telah berakhir.

"Apa? Bukan seperti itu!" kata Bu Gil yang terkejut mengapa ayahnya bisa cerita seperti itu. Tidak mungkin kan, Hodijah bahkan dirinya yang pernah jadi bayi berasal dari bintang jatuh?

"Memang bukan! Karna tadi pak Bambang sudah membetulkan ceritanya," kata Hodijah riang.

"Seperti apa cerita pak Bambang?" tanya Bu Gil penasaran.

"Jika cewek dan cowok udah nikah, nanti akan ada malam pertama," kata Dijah memulai ceritanya yang kedua.

"Lalu saat malam pertama mereka harus mencari buah apel,"

"Buah apel?" tanya Bu Gil keheranan, namun Hodijah tetap asik melanjutkan ceritanya.

"Iya! Kalau dapatnya buah apel hijau berarti anak lelaki, kalau apel merah berarti perempuan. Mereka harus merendam apel itu dalam 1 baskom besar dan besoknya di baskom itu akan muncul seorang bayi. Itu cerita yang sebenarnya ya Bu?" kata Hodijah mengakhiri ceritanya.

Bu Gil pun tepar di tempat.

Tamat

...

Komen ya! Berikan tanggapanmu terhadap author yang always newbie ini! :D

3 komentar:

  1. Nice story.Can I ask for another story?

    BalasHapus
  2. Aduhh, ini kocakk ~ wkwkwkwkwk

    BalasHapus
  3. Veren... Veren... Bisa aja bikin cerita ginian..
    Tapi lucu kok cerpennya... Nice story....

    BalasHapus